Jeruk Bali :: Kikis Kolesterol, Lindungi Jantung, Natural Healing
Jeruk bali bermanfaat
bagi kesehatan. Kandungan pektinnya lebih banyak dibandingkan dengan
jeruk jenis lain. Pektin inilah yang dipercaya mampu menurunkan
kolesterol sekaligus mengurangi risiko sakit jantung.
Hampir semua orang
kenal jeruk bali. Rasa dan bentuknya khas. Kulitnya sering dimanfaatkan
anak-anak di pedesaan sebagai bahan baku mobil-mobilan. Daging buahnya
yang segar dan banyak mengandung air, bisa langsung dimakan setelah
dikupas atau sebagai campuran salad maupun rujak. Buahnya yang berwarna
putih dapat dijadikan manisan setelah dibuang bagian kulit luarnya yang
banyak mengandung kelenjar minyak. Di Vietnam, bunganya yang harum
digunakan untuk membuat parfum. Bukan hanya itu, kayunya juga sering
dimanfaatkan untuk gagang perkakas alat dapur.
Jeruk bali
bermanfaat menurunkan kolesterol dan melawan penyakit jantung. Kenyataan
tersebut diungkapkan peneliti asal Israel seperti yang dirilis di
berbagai situs kesehatan dunia.
Penelitian tersebut
melibatkan 57 orang dengan kadar kolesterol tinggi dan baru menjalani
operasi bypass pembuluh darah koroner. Kandungan lemak yang sangat
tinggi menyebabkan tubuh pasien kebal terhadap obat-obatan yang biasa
dipakai untuk menurunkan kadar kolesterol. Pasien-pasien tersebut
kemudian dibedakan menjadi tiga kelompok.
Kelompok pertama diberi hidangan jeruk bali dengan daging buah berwarna merah selama 30 hari berturut-turut.
Kelompok kedua diberi jeruk bali warna putih.
Kelompok terakhir tidak diberi jeruk bali sama sekali.
Hasilnya, pasien
kelompok pertama dan kedua sama-sama mengalami penurunan lemak darah,
sedangkan pasien di kelompok terakhir tidak mengalami perubahan apa pun. Diketahui pula bahwa jeruk bali merah diyakini lebih efektif menurunkan kadar lemak, khususnya trigliserida.
Kandungan likopen jeruk
bali berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Menurut para
peneliti, daging buah segar maupun jusnya memiliki manfaat yang sama.
Temuan-temuan ini dilaporkan dalam Journal of Agricultural and Food
Chemistry.
Antibakteri
Para ahli dari
Universitas Jagiellonian, Polandia, menemukan, ekstrak jeruk bali
mengandung antibakteri dan antioksidan yang bisa “menenangkan” sistem
getah perut untuk membantu proses penyembuhan. Dr. Thomas Brzozowski,
ketua penelitian, menyarankan agar para penderita tukak lambung
memasukkan jeruk ke dalam diet mereka meski secara alamiah mengandung
asam. Selama ini penderita luka lambung diminta tidak memasukkan jeruk
ke dalam diet mereka, tetapi penelitian ini justru menyarankan
sebaliknya. Ekstraknya diyakini bisa mengurangi kadar enzim COX-1 dan
COX-2 yang ada dalam obat-obatan. Kondisi ini memainkan peran utama
dalam upaya penyembuhan lambung. Para peneliti yakin ekstrak jeruk bali
mampu menyatu dengan kedua enzim itu dalam proses penyembuhah lambung.
Tak hanya
bermanfaat menjaga kesehatan jantung dan lambung, jeruk bali juga baik
untuk kesehatan gusi karena kadar vitamin C-nya tinggi. Hal ini
diungkapkan Peneliti di Universitas Friedrich Schiller, Jerman, yang
menemukan kaitan kesehatan gusi pada mereka yang banyak mengonsumsi
jeruk bali. Penelitian melibatkan 58 responden yang mengalami kerusakan
gusi yang cukup parah. Kenyataannya, jeruk bali membawa dampak positif
setelah dikonsumsi setiap hari selama sekitar dua minggu. Bahkan, dampak
positif itu juga berlaku bagi perokok maupun bukan perokok. Seperti
diketahui merokok adalah salah satu penyebab utama kerusakan gusi…
Manfaat lain jeruk
bali, yakni membersihkan sel darah merah yang telah tua didalam tubuh
dan menormalkan hematokrit (persentase sel darah per volume darah).
Sekaligus sebagai sumber antioksidan penangkal kanker.
Jus Paling Favorit
Selain dikonsumsi
segar, jeruk bali sering diolah dalam bentuk jus. Saat membuat jus, Anda
dapat mencampur jeruk bali dengan bahan atau buah lainnya, sehingga
rasanya jadi lebih nikmat.
Berikut contoh meramu jeruk bali yang baik untuk kesehatan:
Sumber
vitamin C dan penurun kolesterol. Konsumsi dua “siung” (helai dalam
buah) jeruk bali ukuran sedang setiap hari untuk mendapatkan manfaatnya
secara maksimal.
Minuman
antioksidan dan antikanker. Ambil satu buah jeruk bali ukuran sedang
yang telah dikupas dan dibuang isinya. Masukkan ke dalam blender,
tambahkan air secukupnya. Dapat juga ditambahkan satu sedok madu dan
buah lainnya seperti mangga atau pir.
Cara lain, ambil
satu buah jeruk bali ukuran sedang yang telah dikupas dan dibuang
isinya, dan 1 cm jahe kupas. Masukkan seluruh bahan tersebut ke blender
dengan ditambah sedikit air.
Manisan
Potong-potong daging
kulit jeruk bali (kulit luarnya dibuang) berbentuk juring, rebus dengan
api kecil selama 60 menit. Buang air rebusannya, tiriskan, lalu timbang.
Siapkan gula pasir sama beratnya dengan berat kulit jeruk yang telah
direbus. Taruh kulit jeruk rebus dalam panci, bubuhi air hingga terendam
seluruhnya, tambahkan gula pasir. Rebus di atas api kecil sambil
sesekali diaduk sampai menjadi sirop pekat. Angkat, biarkan kulit
jeruk tetap terendam
dalam sirop semalaman. Esoknya, masak lagi di atas api kecil hingga
sirop gula hampir habis. Keluarkan kulit jeruk dari sirop, hamparkan di
atas nyiru,
jemur hingga setengah
kering. Potong-potong kecil panjang, masukkan ke dalam wadah tertutup.
Agar tahan lama (1 bulan), simpan dalam lemari es. Selain disantap
sebagai kudapan, manisan kulit, jeruk bali bisa dicampurkan ke dalam
adonan cake, terutama untuk menggantikan manisan sukade atau kulit jeruk
parut. Manisan kulit jeruk yang dicampur manisan kering buah-buahan
akan memperkaya cita rasa fruitcake.
Campuran salad buah
Siapkan 200 gram
pepaya, 200 gram apel, 200 gram nanas, 200 gram melon (semuanya dipotong
dadu), dan jeruk bali ukuran sedang yang telah dikupas, dibuang isinya,
dan dipotong-potong sesuai selera. Tambahkan stroberi dan kiwi untuk
hiasan. Siapkan juga bahan dressing, campuran alpukat yang telah
diblender halus dengan mayones. Tambahkan empat sendok madu, kocok
dengan mixer sampai rata, beri air secukupnya, lalu aduk rata. Bahan
buah segar diatur dalam mangkuk atau piring, kemudian disiram dengan
dressing.
Kandungan Jeruk Bali
* Likopen
Kandungan likopen pada
jeruk bali cukup tinggi, yaitu 350 mikrogram per 100 gram daging buah.
Jika bersinergi dengan betakaroten (provitamin A) yang banyak terdapat
pada jeruk bali, likopen bisa berperan sebagai antioksidan.
* Pektin
Jeruk bali mengandung
pektin jauh lebih banyak dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya setelah
dijus. Satu porsi jus jeruk bali mengandung lebih dari 3,9 persen
pektin. Setiap 15 gram pektin dapat menurunkan 10 persen tingkat
kolesterol. Berarti jeruk bali dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
* Zat aktif pembersih darah
Jeruk bali dipercaya
mengandung zat aktif yang dapat membersihkan sel darah merah yang telah
tua di dalam tubuh dan menormalkan hematokrit, yaitu persentase sel
darah per volume darah. Tingkat hematokrit normal pada wanita adalah
37-47 persen, sedangkan laki-laki 40-54 persen. Rendahnya hematokrit
akan menyebabkan anemia, tetapi jika sangat tinggi dapat memicu penyakit
jantung karena darah jadi mengental.
* Kalium
Jeruk bali (gravefruit)
merupakan sumber kalium, vitamin A (440 IU), bioflavonoid, dan likopen
(350 ug/100g). Hasil penelitian, jeruk bali termasuk antikanker yang
sekaligus menyehatkan prostat.
* Vitamin C
Seperti jeruk lain,
jeruk bali adalah sumber vitamin C (350 mikrogram per 100 gram daging
jeruk). Vitamin C sangat baik sebagai sumber antioksidan.
Perokok dianjurkan untuk mengosumsi jeruk bali dua “siung” (helai dalam buah) setiap hari. Peningkatan
kadar vitamin C di dalam darah mampu memperbaiki jaringan yang rusak,
bahkan kanker, akibat tidak stabilnya molekul radikal bebas karena rokok
dan polusi udara.
Biasa dan Berbahaya
1. BEKAS BOTOL AIR MINERAL
Mungkin sebagian dari kita mempunyai kebiasaan memakai dan memakai
ulang botol plastik (Aqua, VIT , Club, etc) dan menaruhnya di mobil atau
di kantor. Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastic botol
(disebut juga sebagai polyethylene terephthalate or PET) yang dipakai di
botol2 ini mengandung zat2 karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman untuk
dipakai 1-2 kali saja, jika anda ingin memakainya lebih lama, tidak
boleh lebih dari seminggu, dan harus ditaruh ditempat yang jauh dari
matahari. Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak
dan zat karsinogen itu bisa masuk ke air yang kita minum. Lebih baik
membeli botol air yang memang untuk dipakai ber-ulang2, jangan memakai
botol plastik.
2. PENGGEMAR SATE
Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun setelahnya. Karena
ketika kita makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran
arang yang dapat menyebabkan kanker. Untuk itu kita punya obatnya yaitu
timun yang disarankan untuk dimakan setelah makan sate. Karena sate
mempunyai zat Karsinogen (penyebab kanker) tetapi timun ternyata punya
anti Karsinogen. Jadi jangan lupa makan timun setelah makan sate.
3. UDANG DAN VITAMIN C
Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C. Karena ini akan
menyebabkan keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses
reaksi dari Udang dan Vitamin C di dalam tubuh dan berakibat keracunan
yang fatal dalam hitungan jam.
4. MI INSTAN
Untuk para penggemar mi instan, pastikan Anda punya selang waktu
paling tidak 3 (tiga) hari setelah Anda mengkonsumsi mi instan, jika
Anda akan mengkonsumsinya lagi, dari informasi kedokteran, ternyata
terdapat lilin yang melapisi mi instan. Itu sebabnya mengapa mi instan
tidak lengket satu sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi mie instan
setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker.
Seseorang, karena begitu sibuknya dalam berkarir tidak punya waktu lagi
untuk memasak, sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi mi
instan setiap hari. Akhirnya dia menderita kanker. Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena adanya lilin dalam mi instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa tubuh kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) hari untuk membersihkan lilin tersebut.
instan setiap hari. Akhirnya dia menderita kanker. Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena adanya lilin dalam mi instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa tubuh kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) hari untuk membersihkan lilin tersebut.
5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN MAKANAN
Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang sehari-hari kita
konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar
bungkus makanan dan cenderung dianggap sebagai “pelindung ” makanan.
Sebetulnya tidak tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan. Sebaiknya mulai sekarang Anda cermat memilik kemasan makanan. Kemasan pada makanan mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi, dan informasi. Ada begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, yaitu
kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan. Tetapi tidak semua bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya.
Sebetulnya tidak tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan. Sebaiknya mulai sekarang Anda cermat memilik kemasan makanan. Kemasan pada makanan mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi, dan informasi. Ada begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, yaitu
kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan. Tetapi tidak semua bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya.
Inilah ranking teratas bahan kemasan makanan yang perlu Anda waspadai.
A. Kertas
Beberapa kertas kemasan dan non-kemasan (kertas koran dan majalah)
yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung
timbal (Pb) melebihi batas yang ditentukan. Di dalam tubuh
manusia,timbal masuk melalui saluran pernapasan atau organ kita.
pencernaan menuju sistem peredaran darah dan kemudian menyebar ke
berbagai jaringan lain, seperti : ginjal, hati, otak, saraf dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan). Keracunan yang terjadipun bisa bersifat kronis dan akut.. Untuk terhindar dari makanan yang terkontaminasi logam berat timbal, memang susah-susah gampang. Banyak makanan jajanan seperti pisang goreng, tahu goreng dan tempe goreng yang dibungkus dengan Koran karena pengetahuan yang kurang dari si penjual, padahal bahan yang panas dan berlemak mempermudah
berpindahnya timbal makanan tsb.. Sebagai usaha pencegahan, taruhlah makanan jajanan tersebut di atas piring.
berbagai jaringan lain, seperti : ginjal, hati, otak, saraf dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan). Keracunan yang terjadipun bisa bersifat kronis dan akut.. Untuk terhindar dari makanan yang terkontaminasi logam berat timbal, memang susah-susah gampang. Banyak makanan jajanan seperti pisang goreng, tahu goreng dan tempe goreng yang dibungkus dengan Koran karena pengetahuan yang kurang dari si penjual, padahal bahan yang panas dan berlemak mempermudah
berpindahnya timbal makanan tsb.. Sebagai usaha pencegahan, taruhlah makanan jajanan tersebut di atas piring.
B. Styrofoam
Bahan pengemas styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu
pilihan yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini
membuktikan bahwa styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang dibuat
dari kopolimer styren ini menjadi pilihan bisnis pangan karena mampu
mencegah kebocoran dan tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang.
Selain itu, bahan tersebut juga mampu mempertahankan panas dan dingin
tetapi tetap nyaman dipegang, mempertahankan kesegaran dan keutuhan
bahan yang dikemas, biaya murah, lebih aman, serta ringan. Pada Juli
2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa
residu styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu itu dapat
menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi
akibat adanya gangguan pada system endokrinologi dan reproduksi manusia
akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.
Posting Komentar